FBI Bantu Polri Usut Ancaman Bom Pesawat Saudia

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terbaru mengenai penyelidikan ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa Polri saat ini bekerja sama dengan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat untuk menyelidiki email ancaman tersebut.
Proses penyelidikan difokuskan pada kejanggalan identitas pengirim email. Menurut Jenderal Sigit, terdapat ketidaksesuaian antara nama pengirim dengan alamat email yang digunakan. Hal ini mendorong tim untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap identitas pelaku sebenarnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan ancaman berasal dari dalam negeri, Kapolri enggan berspekulasi. Ia menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi juga telah dilakukan, dan penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan asal muasal ancaman tersebut. "Kita bekerjasama dengan FBI untuk menentukan apakah ini masuk wilayah hukum Indonesia atau bukan," jelasnya. Kesimpulan, lanjut Sigit, baru dapat diambil setelah penyelidikan tuntas.
Berbeda dengan kekhawatiran awal, pemeriksaan menyeluruh di Bandara Kualanamu telah memastikan bahwa tidak ditemukan benda mencurigakan atau yang menyerupai bom di dalam pesawat, baik pada badan pesawat maupun barang bawaan 442 penumpang. Setelah proses skrining selesai dan dinyatakan aman, pesawat telah melanjutkan penerbangan ke Jakarta.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji tersebut melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu setelah menerima ancaman bom melalui email yang ditujukan ke Kementerian Perhubungan. Kini, setelah pemeriksaan menyeluruh oleh tim kepolisian dan dinyatakan steril, pesawat dan seluruh penumpangnya telah tiba dengan selamat di Jakarta.
0 Response to "FBI Bantu Polri Usut Ancaman Bom Pesawat Saudia "
Posting Komentar