tes

Obat ilegal online: Racun ginjal mengintai!



Di era digital saat ini, keamanan obat dan makanan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Peredaran produk ilegal, khususnya Obat Bahan Alam (OBA) yang dicampuri Bahan Kimia Obat (BKO), mudah ditemukan di berbagai platform online. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi bahaya yang ditimbulkannya bagi kesehatan masyarakat.

Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan temuan mengejutkan. Dari pengawasan intensif pada April 2025, BPOM mengidentifikasi 15 produk OBA yang mengandung BKO. Produk-produk tersebut sebagian besar mengklaim dapat meningkatkan stamina pria dan meredakan pegal linu – dua kategori yang seringkali dimanfaatkan untuk menyembunyikan BKO demi efek instan yang lebih cepat terasa.

Produk peningkat stamina pria yang teridentifikasi mengandung BKO sildenafil sitrat dan tadalafil. Sementara itu, produk pereda pegal linu ditemukan mengandung parasetamol, deksametason, fenilbutazon, dan natrium diklofenak. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengingatkan akan bahaya serius dari penggunaan OBA yang mengandung BKO. Risiko kesehatan yang ditimbulkan bisa sangat beragam, mulai dari gangguan penglihatan dan stroke hingga serangan jantung, gagal ginjal, dan bahkan kematian, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau jangka panjang. Daftar lengkap 15 produk tersebut dapat dilihat [DI SINI].

Situasi ini semakin memprihatinkan karena BPOM juga menerima laporan dari Singapura dan Thailand terkait dua produk OBA yang mengandung BKO. Produk OBA Setia Herba (Singapura) mengandung deksametason, diklofenak, dan predisolon, sementara produk Pole (Thailand) mengandung sildenafil.

Menanggapi hal ini, BPOM secara konsisten memperluas pengawasan ke berbagai platform digital, termasuk situs web, media sosial, dan situs e-commerce, guna menelusuri dan mencegah peredaran produk OBA dan suplemen kesehatan ilegal yang mengandung BKO. “Langkah ini sejalan dengan perkembangan tren belanja online,” tegas Taruna Ikrar dalam keterangan persnya, Rabu (28/5/2025).

Untuk membahas lebih lanjut isu keamanan obat dan pangan di era digital, 'detikcom Leaders Forum' akan menghadirkan diskusi menarik bersama para ahli. Diskusi ini akan menghadirkan Kepala BPOM Taruna Ikrar, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok, dan CEO PT Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi. Saksikan tayangannya pada Rabu (18/6/2025) pukul 13.00 WIB di detikcom.

Saksikan juga Live DetikPagi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Obat ilegal online: Racun ginjal mengintai! "

Posting Komentar