Inggris Ikuti Prancis, Muhammadiyah Sambut Baik Pengakuan Palestina

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyambut baik rencana Inggris untuk mengakui negara Palestina, menyusul langkah serupa yang telah diambil Prancis. Ia melihat langkah ini sebagai kabar gembira, mengingat selama ini Inggris dan Prancis, bersama Amerika Serikat, seringkali menjadi penghalang bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina. Abbas menyatakan bahwa kedua negara tersebut telah menjadi "batu sandungan" bagi perjuangan kemerdekaan Palestina, sehingga upaya pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat seringkali terhambat.
Harapannya, lanjut Abbas, lebih banyak negara akan mengikuti jejak Prancis dan Inggris. Dengan dukungan internasional yang lebih luas, kemerdekaan Palestina akan dapat segera terwujud, menempatkan Palestina sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
Langkah Inggris ini diumumkan oleh Perdana Menteri Keir Starmer. Ia menyatakan bahwa Inggris akan secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang, kecuali jika Israel tidak menyepakati gencatan senjata di Gaza. Keputusan ini diambil setelah pertemuan darurat kabinet Inggris untuk membahas situasi yang semakin memburuk di Gaza.
Dalam pidato televisi dari Downing Street, Starmer menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina merupakan kontribusi bagi proses perdamaian yang adil, khususnya untuk mewujudkan solusi dua negara. Namun, dengan situasi terkini yang mengancam solusi tersebut, ia menilai sudah saatnya untuk bertindak.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan rencana serupa. Ia menyatakan bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September. Pengumuman Macron ini telah memicu berbagai reaksi dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Arab Saudi.
0 Response to "Inggris Ikuti Prancis, Muhammadiyah Sambut Baik Pengakuan Palestina "
Posting Komentar