tes

Pembantaian Gaza: Raja Israel Tak Berhati



Tragedi mengerikan terjadi di Jalur Gaza. Saat warga Palestina mengantri bantuan kemanusiaan di dekat pusat distribusi di barat daya Khan Younis dan barat laut Rafah, militer Israel menembaki mereka. Akibatnya, 26 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka.

Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, melaporkan 22 korban tewas di dekat pusat distribusi di Khan Younis dan empat lainnya di Rafah. Kesaksian Abdul Aziz Abed (37 tahun) menyayat hati. Ia dan keluarganya pergi mencari bantuan, namun yang mereka dapatkan hanyalah peluru dan keputusasaan. "Setiap hari saya pergi ke sana, dan yang kami dapatkan hanyalah peluru dan kelelahan, bukan makanan," ujarnya.

Tiga saksi mata lainnya menguatkan kesaksian tersebut, menggambarkan bagaimana tentara Israel turun dari tank dan jip mereka dan langsung menembaki warga yang tak berdaya. Salah satu saksi, Tamer Abu Akar (24 tahun), menceritakan bagaimana mereka harus tiarap untuk menghindari tembakan.

Verifikasi laporan ini memang sulit, mengingat pembatasan media dan akses yang terbatas di Jalur Gaza. Ironisnya, kematian warga sipil yang sedang mengantri bantuan bukanlah peristiwa yang baru. Ini menjadi tragedi yang berulang di tengah krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

Namun, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung AS dan Israel dan merupakan distributor utama bantuan di wilayah tersebut, menuding Hamas sebagai pihak yang memicu kerusuhan dan menembaki warga sipil.

Tragedi ini bukan kejadian yang berdiri sendiri. Seminggu sebelumnya, serangan rudal Israel yang diklaim sebagai kesalahan sasaran menewaskan sedikitnya 8 warga Palestina, sebagian besar anak-anak, saat mereka mengambil air di sebuah titik distribusi air di Gaza tengah. Militer Israel menyatakan serangan tersebut akibat malfungsi sistem.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, dan bagaimana warga sipil menjadi korban dalam konflik yang terus berlanjut. Rangkaian peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pertanggungjawaban dan perlindungan warga sipil di tengah situasi yang penuh kekerasan ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pembantaian Gaza: Raja Israel Tak Berhati "

Posting Komentar