THAAD: Perisai Rudal AS di Arab Saudi

Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Erik Kurilla, baru-baru ini mengumumkan bahwa Arab Saudi kini telah memiliki sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) pertama yang beroperasi penuh. Pengumuman ini disampaikan setelah kunjungan Jenderal Kurilla ke Timur Tengah, termasuk kunjungan ke Arab Saudi pada akhir Juni hingga awal Juli.
Selama kunjungannya, Jenderal Kurilla bertemu dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Saudi, Jenderal Fayyad bin Hamed Al-Ruwaili. Pertemuan tersebut difokuskan pada peningkatan kerja sama keamanan dan interoperabilitas militer antara kedua negara. CENTCOM secara resmi menyatakan bahwa Jenderal Kurilla menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian operasional penuh sistem THAAD Saudi pada tanggal 1 Juli.
Selain bertemu dengan pejabat militer Saudi, Jenderal Kurilla juga bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman. Pertemuan ini membahas tantangan keamanan regional, khususnya menjaga kebebasan navigasi di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab.
Kabar ini datang setelah serangkaian kesepakatan penjualan senjata antara AS dan Arab Saudi. Bulan lalu, AS menyetujui penjualan rudal dan persenjataan canggih senilai US$ 3,5 miliar, termasuk ribuan rudal udara-ke-udara AMRAAM. Sebelumnya, pada bulan Maret, AS juga menyetujui penjualan sistem senjata berpemandu presisi ke Saudi.
Kunjungan Jenderal Kurilla tidak hanya terbatas pada Arab Saudi. Ia juga mengunjungi Israel, Qatar, Yordania, dan Yunani untuk meninjau pasukan AS yang bertanggung jawab atas pertahanan kepentingan AS di kawasan tersebut. Kunjungannya ke Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar, misalnya, bertujuan untuk meninjau pasukan AS yang berhasil mencegat serangan rudal balistik dari Iran. Serangan rudal Iran tersebut merupakan respons atas serangan sebelumnya oleh AS terhadap fasilitas nuklir di Teheran.
0 Response to "THAAD: Perisai Rudal AS di Arab Saudi "
Posting Komentar