tes

Senjata Rahasia AS: Hancurkan Nuklir Iran?



Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai puncaknya baru-baru ini, menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan militer untuk menonaktifkan fasilitas nuklir Iran yang tersembunyi jauh di bawah tanah. Serangan Israel yang berlangsung kurang dari seminggu telah mengakibatkan kematian komandan militer Iran dan kerusakan infrastruktur militer yang signifikan. Namun, Behnam Ben Taleblu dari Foundation for Defense of Democracies (FDD) menekankan bahwa keberhasilan serangan tersebut dalam melumpuhkan program nuklir Iran masih dipertanyakan.

Salah satu kekhawatiran utama adalah fasilitas pengayaan uranium Fordo, yang terletak jauh di bawah tanah dan dilindungi secara ekstensif. Berbeda dengan fasilitas Natanz dan Isfahan, Fordo, yang dibangun di lereng gunung dekat Qom, kebal terhadap serangan udara konvensional Israel. Terkubur sekitar 80 meter di bawah tanah dan dilindungi oleh sistem pertahanan rudal canggih, Fordo menimbulkan tantangan militer yang signifikan. Laporan IAEA pada Maret 2023 semakin mempersulit situasi dengan mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga 83,7% di lokasi tersebut.

Hanya Amerika Serikat yang memiliki senjata konvensional yang mampu menembus pertahanan Fordo, yaitu GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP). Bom seberat 13.607 kg ini dirancang khusus untuk menembus hingga 61 meter tanah sebelum meledak. Berbeda dengan rudal biasa, MOP menggunakan selongsong baja yang sangat tebal untuk menembus lapisan batuan yang melindungi target. Bahkan, beberapa bom bisa dijatuhkan secara berurutan untuk meningkatkan daya tembus. Kemampuannya jauh melampaui MOAB ("Mother Of All Bombs"), senjata seberat 9.800 kg yang digunakan di Afghanistan.

GBU-57 dikembangkan pada awal 2000-an, dan Boeing menerima pesanan 20 unit pada 2009. Bom sepanjang enam meter ini bisa diangkut oleh pesawat pembom B-2 Spirit, yang mampu terbang jauh ke Timur Tengah tanpa perlu pengisian bahan bakar. Setiap B-2 dapat membawa dua bom GBU-57, dan beberapa bom mungkin diperlukan untuk menghancurkan target yang terkubur dalam. Kemampuan B-2 yang luar biasa, dengan jangkauan hingga 18.500 kilometer dengan satu kali pengisian bahan bakar, membuatnya menjadi platform ideal untuk misi ini.

Meskipun GBU-57 menawarkan solusi militer yang potensial, intervensi AS akan memiliki konsekuensi politik yang besar. Taleblu berpendapat bahwa bom ini bukanlah satu-satunya solusi, dan Israel dapat mempertimbangkan strategi alternatif, seperti menyerang pintu masuk fasilitas, memutuskan aliran listrik, dan melakukan tindakan lain yang telah dilakukan di Natanz, untuk menghambat operasi Fordo. Singkatnya, situasi ini menyoroti kompleksitas tantangan militer dan politik dalam menghadapi program nuklir Iran.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Senjata Rahasia AS: Hancurkan Nuklir Iran? "

Posting Komentar