Berikut beberapa pilihan judul alternatif: * **Agam Rinjani: Pahlawan Evakuasi Juliana** * **Evakuasi Juliana: Kisah Kepahlawanan Agam Rinjani** * **Agam Rinjani, Relawan yang Menyelamatkan Juliana** * **Kisah Agam Rinjani: Menyelamatkan Juliana dari Rinjani** Pilihan terbaik tergantung pada fokus yang diinginkan.

Agam Rinjani, seorang relawan SAR dan pemandu pendakian Gunung Rinjani, menjadi sorotan dunia setelah aksinya yang heroik mengevakuasi jenazah Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil yang tewas jatuh ke jurang sedalam 600 meter. Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa, 24 Juni 2025.

Video evakuasi dan permintaan maaf Agam kepada keluarga Juliana yang tulus, viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang, termasuk warga Brasil yang kemudian membuka donasi untuknya sebagai tanda apresiasi. Donasi yang terkumpul mencapai angka fantastis: Rp 1,5 miliar.

Lantas, siapakah Agam Rinjani sebenarnya? Abdul Haris Agam, atau yang lebih dikenal dengan Agam Rinjani, adalah seorang pemandu dan porter pendakian Gunung Rinjani yang berdedikasi. Lahir di Makassar pada 22 Desember 1988, Agam memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Gunung Rinjani.

Sejak tahun 2011, Agam telah mengunjungi Gunung Rinjani sebanyak 574 kali hingga tahun 2024, bahkan mencapai puncaknya sebanyak 352 kali. Kecintaannya pada gunung ini begitu besar, ia sering mendaki meski tanpa membawa tamu, sekitar tiga kali seminggu atau empat kali sebulan, tergantung jumlah pendaki yang ada. "Kadang saya naik tiga kali seminggu, kadang satu hari *one day trip*, kadang sebulan empat kali," ujarnya dalam wawancara di kanal YouTube Gakkum Kehutanan.

Perjalanan Agam dengan Gunung Rinjani dimulai pada tahun 2011, saat ia masih menjadi mahasiswa semester tiga jurusan antropologi di Universitas Hasanuddin. Setelah lulus kuliah, kecintaannya pada keindahan Gunung Rinjani membawanya menetap di Sembalun, Nusa Tenggara Barat, dan memulai karier sebagai pemandu pendakian sejak tahun 2015.

Sejak saat itu, Agam tak hanya menjadi pemandu, tetapi juga relawan SAR, membantu banyak korban kecelakaan di Gunung Rinjani. Sebelum mengevakuasi Juliana, ia pernah mengevakuasi seorang pendaki asal Israel yang jatuh ke jurang sedalam 160 meter pada Agustus 2022. Pengalamannya dalam evakuasi di medan ekstrem sangatlah berharga.

Evakuasi jenazah Juliana, yang dilakukan di tengah kondisi cuaca berkabut dan medan yang sangat sulit, menunjukkan keberanian dan dedikasinya yang luar biasa. Aksi heroik inilah yang membuatnya dikenal luas dan mendapatkan apresiasi dari seluruh dunia.

Subscribe to receive free email updates: