tes

Israel Cetak Untung Rp326 Triliun dari Mesin Uang Baru



Israel sedang mengalami ledakan dalam industri kecerdasan buatan (AI). Startup AI di negara ini telah mengumpulkan lebih dari US$20 miliar dalam pendanaan, sebuah angka yang luar biasa. Laporan dari Remagine Ventures memperkirakan akan ada 342 startup AI generatif di Israel pada tahun 2025, meningkat drastis dari jumlah di Mei 2024.

Lonjakan ini terutama didorong oleh perkembangan pesat dalam teknologi *Agentic AI*. Berbeda dengan AI generatif yang fokus pada pembuatan konten, *Agentic AI* memiliki kemampuan otonom atau semi-otonom untuk mengambil keputusan, menjalankan tugas, dan mengelola alur kerja di lingkungan perusahaan. Sekitar 104 dari startup baru tersebut berfokus pada pengembangan *Agentic AI*.

Sektor keamanan siber dan kesehatan merupakan dua bidang yang paling merasakan dampak perkembangan ini. Pertumbuhan juga terlihat signifikan di bidang Operasi Model Bahasa Besar (LLM Ops) dan teknologi pemasaran. Keberhasilan ini juga tercermin dalam sejumlah akuisisi; tahun lalu saja, setidaknya ada 31 akuisisi dengan nilai total US$6,1 miliar.

Keberhasilan Israel dalam AI tidak terjadi secara kebetulan. Negara ini memiliki konsentrasi talenta AI per kapita tertinggi di dunia, menurut Indeks AI Stanford 2024. Selain itu, kewirausahaan Israel yang berwawasan global, keahlian mendalam di bidang AI, dan akses mudah ke modal turut berperan besar.

Eze Vidra dari Remagine Ventures menjelaskan bahwa para pengusaha Israel berhasil memanfaatkan momentum perkembangan AI. Ia bahkan menyebut Israel sebagai pemimpin global dalam AI terapan, berkat gelombang inovasi yang sedang terjadi. Vidra memuji kecepatan, kreativitas, dan keunggulan teknis para wirausahawan Israel dalam membangun sistem *Agentic AI* dengan aplikasi yang nyata bagi perusahaan.

Tren ini bukan hanya terbatas di Israel. Perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, semakin gencar mengadopsi AI. Sebuah studi IBM terhadap 2.000 CEO global menunjukkan bahwa banyak CEO Indonesia ingin memperluas penggunaan solusi AI di perusahaan mereka. Sebanyak 77% CEO Indonesia yang disurvei menganggap arsitektur data terintegrasi sangat penting untuk kolaborasi antar departemen, sementara 67% melihat data internal sebagai kunci untuk memaksimalkan manfaat AI generatif. Ini menunjukkan bahwa perkembangan AI di Israel hanyalah satu bagian dari tren global yang lebih besar dan mempengaruhi berbagai negara, termasuk Indonesia.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Israel Cetak Untung Rp326 Triliun dari Mesin Uang Baru "

Posting Komentar