Masjid Ibrahim Hebron: Perjuangan Melawan Rampasan Zionis

Ketegangan kembali meningkat di Palestina menyusul rencana Israel untuk mengambil alih pengelolaan Masjid Ibrahimi, situs suci bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Rencana ini telah memicu kecaman internasional yang mendesak Israel untuk menghentikan langkah tersebut.
Masjid Ibrahimi, juga dikenal sebagai Makam Para Leluhur, memiliki arti penting yang mendalam bagi ketiga agama tersebut. Menurut Hebron Rehabilitation Committee, masjid ini adalah salah satu situs keagamaan tertua dan paling bersejarah di dunia yang masih aktif digunakan hingga kini. Lebih dari sekedar tempat ibadah, masjid ini juga merupakan tempat peristirahatan terakhir Nabi Ibrahim AS, istrinya Siti Sarah, anaknya Nabi Ishaq AS, cucunya Nabi Ya'qub AS, serta istri-istri mereka, Ribka dan Lea. Keberadaan makam-makam ini menjadikan Masjid Ibrahimi sebagai situs ziarah yang sangat penting.
Keberadaan Masjid Ibrahimi telah membentuk identitas kota Hebron selama ribuan tahun, bahkan namanya telah dikenal luas dan digunakan di sejumlah tempat di Inggris dan Amerika Serikat. Meskipun begitu, asal-usul pasti kesucian situs ini masih menjadi misteri. Catatan sejarah sebelum era Romawi sangat terbatas, meskipun diperkirakan tempat pemakaman keluarga Nabi Ibrahim telah dianggap suci beberapa abad sebelum Masehi. Jarak waktu antara masa hidup Nabi Ibrahim (sekitar abad ke-17 SM) dan era Romawi yang lebih dari seribu tahun kemudian, meninggalkan celah besar dalam catatan sejarah.
Struktur Masjid Ibrahimi yang kita lihat sekarang adalah bangunan besar yang mengelilingi sebuah gua berkamar dua, tempat diyakini keluarga Nabi Ibrahim dimakamkan. Asal-usul pembangunan bangunan ini masih diperdebatkan. Sebagian besar peneliti berpendapat arsitekturnya menyerupai gaya Herodian, namun catatan sejarawan Romawi Josephus tidak menyebutnya. Arkeolog lain bahkan berpendapat bangunan ini lebih tua dari era Herodes, menambah kompleksitas sejarahnya.
Arsitektur masjid ini sendiri sungguh mengagumkan. Dinding luarnya terbuat dari balok-balok batu raksasa yang dipahat dengan presisi tinggi. Bangunan persegi panjang tanpa atap ini, berukuran 59,28 meter x 33,97 meter, dan menghadap tenggara, menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap gempa bumi selama berabad-abad tanpa mengalami kerusakan besar atau membutuhkan restorasi besar. Beberapa lapisan plester tanah liat di dinding atas, diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Ottoman, telah dikupas dalam renovasi terakhir, memperlihatkan keindahan batu aslinya.
Baru-baru ini, Otoritas Israel mengumumkan akan mengambil alih pengelolaan Masjid Ibrahimi untuk melaksanakan proyek konstruksi, termasuk pembangunan kanopi di halaman masjid. Pengumuman ini datang dari Administrasi Sipil, bagian dari COGAT Kementerian Pertahanan Israel. Meskipun pihak Israel mengklaim proyek ini bertujuan untuk kenyamanan semua jamaah, langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kecaman luas karena menyangkut salah satu situs keagamaan paling sensitif di Tepi Barat.
0 Response to "Masjid Ibrahim Hebron: Perjuangan Melawan Rampasan Zionis "
Posting Komentar