Netanyahu Keracunan: Apa yang Terjadi?

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terpaksa beristirahat selama tiga hari karena keracunan makanan. Meskipun demikian, ia tetap menjalankan tugasnya dari rumah. Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan hal ini pada Senin, 21 Juli 2025, menjelaskan bahwa Netanyahu jatuh sakit pada Minggu malam sebelumnya.
Keracunan makanan tersebut mengakibatkan radang usus dan dehidrasi. Untuk pemulihan, ia menjalani perawatan infus dan menjalani istirahat total di kediamannya. "Sesuai arahan dokter, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan memimpin pemerintahan dari sana," demikian pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri.
Kondisi kesehatan Netanyahu memang telah menjadi perhatian belakangan ini. Sejak tahun 2023, ia menggunakan alat pacu jantung. Lebih lanjut, pada Desember 2024, ia menjalani operasi pengangkatan prostat setelah didiagnosis menderita infeksi saluran kemih.
Menariknya, sebelum jatuh sakit, Netanyahu sempat melakukan komunikasi dengan Paus Leo XIV. Percakapan ini terjadi setelah serangan Israel yang menghancurkan satu-satunya gereja Katolik di Gaza, menewaskan tiga orang. Dalam pembicaraan tersebut, Paus Leo XIV kembali menekankan pentingnya perlindungan tempat ibadah dan menyerukan gencatan senjata serta perundingan damai untuk mengakhiri konflik. Vatikan merilis pernyataan pada Jumat, 18 Juli 2025, mengungkapkan seruan Paus untuk gencatan senjata dan penyelesaian konflik melalui negosiasi, serta menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan di Gaza, khususnya penderitaan anak-anak, lansia, dan orang sakit.
0 Response to "Netanyahu Keracunan: Apa yang Terjadi? "
Posting Komentar