Skandal Pelecehan Guncang Komunitas Ultraortodoks Israel

Komunitas ultraortodoks di Israel tengah dilanda guncangan menyusul kasus kekerasan seksual yang melibatkan Chaim Rotter, seorang sukarelawan polisi berusia 36 tahun. Pengadilan Tel Aviv baru-baru ini memperpanjang masa penahanannya selama enam hari, setelah sebelumnya mengizinkan publikasi namanya. Rotter, tokoh berpengaruh dalam komunitas tersebut, ditangkap awal Juli dan diduga melakukan serangkaian kekerasan seksual selama lebih dari satu dekade di kota Bnei Brak.
Bnei Brak, pusat komunitas ultraortodoks yang tertutup, kerap menghadapi tantangan dalam proses hukum, termasuk keraguan warga untuk bersaksi. Ironisnya, Rotter sendiri telah mendirikan organisasi sukarelawan bernama "The Guardians" 15 tahun lalu untuk membantu polisi. Organisasi ini awalnya bertujuan untuk mencegah kejahatan seperti pencurian dan melaporkan kasus pedofilia. Namun, kini Rotter sendiri menjadi tersangka utama dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan perempuan. Polisi menyatakan dugaan tersebut berdasarkan penyelidikan yang menunjukkan aksi kejahatan tersebut berlangsung setidaknya selama 10 tahun.
Setidaknya enam orang telah mengajukan pengaduan terhadap Rotter. Menariknya, pengadilan rabbinikal di Safed, dipimpin oleh kepala rabbi setempat, bahkan secara aktif mendorong para korban untuk bersaksi. Dalam sebuah surat, kepala rabbi menekankan kewajiban agama untuk bersaksi dan menyatakan bahwa kejahatan-kejahatan seksual ini sama seriusnya dengan pembunuhan menurut hukum Taurat.
Kasus Rotter bukanlah yang pertama mengguncang komunitas ultraortodoks. Pada tahun 2021, Chaim Walder, penulis terkenal, mengakhiri hidupnya setelah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap sekitar 20 orang, termasuk anak-anak. Begitu pula dengan Yehuda Meshi-Zahav, tokoh lain dalam komunitas tersebut, yang meninggal dunia setelah koma panjang akibat percobaan bunuh diri menyusul tuduhan ratusan serangan seksual terhadap orang dewasa dan anak-anak. Kasus-kasus ini menyoroti tantangan dalam menghadapi dan mengatasi masalah pelecehan seksual di dalam komunitas ultraortodoks, serta perlunya dukungan dan perlindungan bagi para korban.
0 Response to "Skandal Pelecehan Guncang Komunitas Ultraortodoks Israel "
Posting Komentar