Layanan Khusus Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas: Dari Bandara hingga Makkah
Hampir 83% dari total jamaah haji Indonesia, sekitar 170 ribu orang, sudah berada di Tanah Suci. Angka ini akan terus bertambah dengan kedatangan gelombang kedua jamaah. Suviyanto, Kepala Bidang Layanan Lansia, Disabilitas dan PKP2JH Kementerian Agama, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers daring, Senin (26/5/2025).
Kementerian Agama berkomitmen memberikan kenyamanan dan kemudahan beribadah, terutama bagi jamaah lansia dan disabilitas. Petugas khusus mendampingi mereka sejak kedatangan di Bandara Jeddah dan Madinah, hingga pelaksanaan ibadah di Makkah dan Madinah. Pendampingan ini meliputi bantuan akomodasi dan dukungan selama proses ibadah.
Salah satu momen berkesan bagi jamaah adalah kesempatan beribadah di Raudhah, area suci di Masjid Nabawi yang sangat istimewa. Di Makkah, layanan khusus juga tersedia, termasuk bantuan navigasi, kursi roda, dan informasi ibadah umrah dan haji.
Jamaah yang ingin melaksanakan umrah sunnah bisa mengajukan permohonan melalui petugas kloter. Permohonan ini akan diproses dan dikoordinasikan dengan petugas sektor dan Daker untuk memastikan pelayanan maksimal dan tercatat dengan baik. Titik-titik kumpul transportasi, seperti di Syib Amir dan Jabal Ka'bah, telah ditentukan untuk memudahkan akses dan penjemputan, terutama bagi jamaah yang memerlukan kursi roda.
Meskipun sewa kursi roda untuk umrah umumnya sekitar 250-300 riyal, layanan haji menyediakannya secara gratis bagi jamaah yang membutuhkan.
Mengingat cuaca Arab Saudi yang ekstrem, Suviyanto mengingatkan jamaah, terutama lansia dan disabilitas, untuk memprioritaskan ibadah wajib dan meminimalisir aktivitas di luar ruangan yang tidak penting. Fokus utama saat ini adalah mempersiapkan diri untuk puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Seluruh petugas berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar jamaah dapat menunaikan ibadah haji dengan khusyuk, aman, dan sehat. Persiapan menuju Armuzna, puncak ibadah haji, sedang berlangsung secara intensif.
Kementerian Agama berkomitmen memberikan kenyamanan dan kemudahan beribadah, terutama bagi jamaah lansia dan disabilitas. Petugas khusus mendampingi mereka sejak kedatangan di Bandara Jeddah dan Madinah, hingga pelaksanaan ibadah di Makkah dan Madinah. Pendampingan ini meliputi bantuan akomodasi dan dukungan selama proses ibadah.
Salah satu momen berkesan bagi jamaah adalah kesempatan beribadah di Raudhah, area suci di Masjid Nabawi yang sangat istimewa. Di Makkah, layanan khusus juga tersedia, termasuk bantuan navigasi, kursi roda, dan informasi ibadah umrah dan haji.
Jamaah yang ingin melaksanakan umrah sunnah bisa mengajukan permohonan melalui petugas kloter. Permohonan ini akan diproses dan dikoordinasikan dengan petugas sektor dan Daker untuk memastikan pelayanan maksimal dan tercatat dengan baik. Titik-titik kumpul transportasi, seperti di Syib Amir dan Jabal Ka'bah, telah ditentukan untuk memudahkan akses dan penjemputan, terutama bagi jamaah yang memerlukan kursi roda.
Meskipun sewa kursi roda untuk umrah umumnya sekitar 250-300 riyal, layanan haji menyediakannya secara gratis bagi jamaah yang membutuhkan.
Mengingat cuaca Arab Saudi yang ekstrem, Suviyanto mengingatkan jamaah, terutama lansia dan disabilitas, untuk memprioritaskan ibadah wajib dan meminimalisir aktivitas di luar ruangan yang tidak penting. Fokus utama saat ini adalah mempersiapkan diri untuk puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Seluruh petugas berkomitmen memberikan pelayanan terbaik agar jamaah dapat menunaikan ibadah haji dengan khusyuk, aman, dan sehat. Persiapan menuju Armuzna, puncak ibadah haji, sedang berlangsung secara intensif.

0 Response to "Layanan Khusus Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas: Dari Bandara hingga Makkah"
Posting Komentar