Fadli Zon: Budaya Karo, Warisan yang Tak Boleh Hilang

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut memeriahkan Pagelaran Budaya Karo yang diselenggarakan oleh Komunitas Karo Banten Bersatu (KBB) di Serang, Banten. Acara ini bukan hanya perayaan budaya Karo, tetapi juga upaya pelestarian dan pengenalannya kepada khalayak luas, sebagai bentuk kecintaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Bapak Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian budaya nasional, termasuk budaya Karo yang menurutnya sangat luar biasa. Beliau yang mengaku telah mengunjungi 101 negara, menyatakan bahwa kekayaan budaya Indonesia tak tertandingi di dunia. Kehadirannya di acara tersebut menjadi bukti nyata komitmen beliau dalam menjaga warisan budaya bangsa.
Fadli Zon menyampaikan apresiasi tinggi kepada KBB sebagai penggerak utama pelestarian nilai-nilai luhur budaya Karo, khususnya bagi generasi muda yang hidup di perantauan. Beliau mengingatkan akan pentingnya menjaga agar budaya Karo—dengan tarian, musik, pakaian adat, dan kearifan lokalnya—tetap lestari dan dikenal generasi penerus. Beliau khawatir jika budaya, termasuk bahasa, dibiarkan, akan hilang ditelan zaman, terutama dengan derasnya arus informasi global.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa pagelaran budaya ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan bagian penting dalam membangun Indonesia Emas 2045. Budaya, menurut beliau, merupakan fondasi pembangunan bangsa dan amanah konstitusi. Beliau juga menjabarkan beberapa aspek budaya Karo yang telah tercatat sebagai warisan budaya takbenda nasional, seperti arsitektur rumah adat, Tari Guru-Guru Arom, Tortor Sombah, ritual Merdang Merdem, dan lainnya. Setiap unsur budaya tersebut, menurut beliau, menyimpan kearifan lokal yang berharga. Beliau bahkan mengutip peribahasa Karo "Erbahan peraten budaya si Megersing", yang menekankan proses panjang dan konsisten dalam menjaga budaya.
Pagelaran tersebut berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan seni yang memukau. Tarian-tarian khas Karo, seperti Tarian Lima Serangkai, Tari Piso Surit, dan Tari Lima Marga, sukses membangkitkan semangat hadirin. Penampilan Lyodra Margareta Ginting, penyanyi muda berbakat, menambah semarak acara. Puncak acara adalah penobatan Duta Budaya Karo, sebagai simbol regenerasi pelestarian budaya.
Ketua Panitia, Arifin Suang, menjelaskan tujuan acara ini adalah untuk melestarikan budaya Karo di perantauan, khususnya di Banten, sekaligus sebagai edukasi bagi generasi muda agar tetap mengenal akar budaya mereka.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 1.000 undangan, termasuk tokoh-tokoh penting dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh masyarakat Karo, ulama, Gubernur Banten, hingga unsur kepolisian dan militer. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat terhadap pelestarian budaya.
Menutup sambutannya, Menteri Fadli Zon menyampaikan harapan agar budaya Karo terus dikenal dan dihargai, serta menegaskan dukungan Kementerian Kebudayaan terhadap upaya pelestarian budaya sesuai amanat konstitusi dan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
0 Response to "Fadli Zon: Budaya Karo, Warisan yang Tak Boleh Hilang "
Posting Komentar